Awas, 6 Makanan Enak Ini Bisa Jadi Pemicu Kanker Usus Besar
Infokesehatan, Jakarta – Kanker usus besar atau kanker kolorektal merupakan salah satu jenis kanker yang umum dan dapat berdampak serius pada kesehatan. Banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker usus besar, termasuk pola makan. Meskipun beberapa makanan enak tampak tidak berbahaya, ternyata ada beberapa di antaranya yang bisa menjadi pemicu kanker usus besar jika dikonsumsi secara berlebihan.
Berikut adalah enam makanan enak yang patut diwaspadai karena dapat meningkatkan risiko kanker usus besar.
Daging Merah yang Diproses
Kandungan Nitrit dan Nitrat
Daging merah yang diproses, seperti sosis, ham, dan bacon, mengandung bahan pengawet seperti nitrit dan nitrat. Zat ini dapat berubah menjadi senyawa karsinogenik di dalam tubuh yang berpotensi menyebabkan kanker usus besar.
Pengolahan yang Berisiko
Proses pengolahan daging seperti pengasapan dan penggaraman juga dapat meningkatkan kadar senyawa berbahaya dalam daging, sehingga meningkatkan risiko kanker. Mengonsumsi daging merah dalam jumlah besar secara teratur dapat memicu kerusakan pada sel-sel usus besar.
Makanan yang Digoreng
Pembentukan Akrilamida
Makanan yang digoreng, terutama yang digoreng dalam minyak pada suhu tinggi, dapat mengandung akrilamida. Akrilamida adalah senyawa kimia yang terbentuk selama proses pemanasan tinggi dan dianggap berpotensi meningkatkan risiko kanker, termasuk kanker usus besar.
Lemak Trans dan Karsinogen Lainnya
Selain akrilamida, makanan yang di goreng juga cenderung mengandung lemak trans, yang berhubungan dengan peradangan dan perkembangan sel kanker. Penggunaan minyak yang dipanaskan berulang kali juga dapat menghasilkan senyawa karsinogen lainnya.
Makanan yang Terlalu Manis
Hubungan Gula dan Obesitas
Konsumsi gula berlebih tidak hanya menyebabkan obesitas, tetapi juga dapat meningkatkan risiko kanker usus besar. Orang dengan obesitas memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker, karena lemak berlebih dalam tubuh dapat menyebabkan peradangan kronis dan gangguan hormonal.
Peningkatan Risiko Sindrom Metabolik
Gula yang berlebihan juga dapat menyebabkan sindrom metabolik, yang dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker usus besar. Oleh karena itu, penting untuk membatasi konsumsi makanan yang mengandung gula berlebih seperti kue, permen, dan minuman bersoda.
Makanan Olahan dengan Bahan Tambahan
Zat Aditif Berbahaya
Makanan olahan seringkali mengandung berbagai zat aditif, seperti pengawet, pewarna, dan penyedap rasa. Beberapa zat aditif ini dapat menyebabkan peradangan pada saluran pencernaan dan meningkatkan risiko kanker usus besar jika di konsumsi secara terus-menerus.
Kandungan Lemak dan Gula Tinggi
Makanan olahan juga cenderung mengandung lemak dan gula dalam jumlah tinggi, yang dapat menyebabkan obesitas dan sindrom metabolik, kedua kondisi yang berhubungan dengan risiko kanker usus besar.
Daging Bakar atau Panggang
Pembentukan Senyawa Karsinogenik
Proses pembakaran atau pemanggangan daging pada suhu tinggi dapat menyebabkan pembentukan senyawa karsinogenik seperti amina heterosiklik (HCA) dan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH). Senyawa-senyawa ini terbentuk ketika lemak dari daging menetes ke dalam api dan menghasilkan asap, yang kemudian menempel pada permukaan daging.
Risiko Kerusakan DNA
Senyawa HCA dan PAH dapat merusak DNA dalam sel-sel usus besar, yang berpotensi memicu perkembangan sel kanker. Oleh karena itu, sangat penting untuk membatasi konsumsi daging yang di bakar secara langsung di atas api atau dipanggang pada suhu tinggi.
Makanan Tinggi Lemak Jenuh
Lemak Jenuh dan Peradangan
Makanan yang tinggi lemak jenuh, seperti makanan cepat saji, makanan olahan, dan produk susu penuh lemak, dapat menyebabkan peradangan dalam tubuh. Peradangan kronis ini dapat merusak sel-sel usus besar dan memicu perkembangan kanker.
Dampak pada Mikrobiota Usus
Selain itu, makanan tinggi lemak jenuh juga dapat mengganggu keseimbangan mikrobiota usus, yang berperan penting dalam menjaga kesehatan pencernaan. Gangguan pada mikrobiota usus dapat meningkatkan risiko perkembangan kanker usus besar.
Kesimpulan
Meskipun makanan-makanan tersebut enak dan sering menjadi bagian dari diet sehari-hari, penting untuk memahami risiko yang mereka bawa. Kanker usus besar adalah penyakit serius yang dapat di cegah dengan mengurangi konsumsi makanan yang berpotensi memicu kanker. Mengadopsi pola makan sehat yang kaya akan serat, buah, sayuran, dan biji-bijian utuh dapat membantu menjaga kesehatan usus dan mengurangi risiko kanker.
Untuk melindungi diri dari risiko kanker usus besar, sebaiknya batasi konsumsi daging merah yang di proses, makanan yang di goreng, makanan manis, makanan olahan dengan bahan tambahan, daging bakar atau panggang, serta makanan tinggi lemak jenuh. Pilih makanan yang lebih sehat dan seimbang agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari risiko kanker usus besar.