Pterygium: Penyakit Mata Akibat Terlalu Sering Terpapar Matahari, Kenali Gejala & Cara Mengobatinya!
Pterygium: Penyakit Mata Akibat Terlalu Sering Terpapar Matahari, Kenali Gejala & Cara Mengobatinya!
info kesehatankesehatan

Pterygium: Penyakit Mata Akibat Terlalu Sering Terpapar Matahari, Kenali Gejala & Cara Mengobatinya!

42views

infokesehatanDi tengah padatnya aktivitas sehari-hari, kesehatan mata kerap kali luput dari perhatian. Padahal, paparan sinar matahari, debu, dan polusi bisa menimbulkan gangguan serius jika tidak diantisipasi. Salah satu gangguan mata yang sering muncul akibat paparan tersebut adalah pterygium — kondisi yang sering dianggap sepele, tapi jika diabaikan, bisa memengaruhi penglihatan dan kenyamanan hidup.

Pterygium Treatment Melbourne | Pterygium Removal Surgery — Dr Joanne Goh ·  Laser Eye Surgeon · Melbourne

Apa Itu Pterygium?

Pterygium adalah pertumbuhan jaringan fibrovaskular yang berbentuk seperti segitiga di bagian putih mata (konjungtiva) dan perlahan-lahan menjalar ke kornea. Bentuknya menyerupai sayap kecil atau selaput yang menutupi bagian depan mata. Meski awalnya tidak mengganggu, jika dibiarkan berkembang, pterygium bisa mengganggu penglihatan karena menutupi pusat kornea.

Mengapa Pterygium Terjadi?

Faktor Utama: Paparan Sinar UV

Sinar ultraviolet dari matahari adalah faktor pemicu utama. Ketika mata terlalu lama terpapar sinar matahari tanpa pelindung seperti kacamata UV, konjungtiva bisa mengalami iritasi kronis. Tubuh secara alami merespons iritasi ini dengan membentuk jaringan tambahan yang bertujuan melindungi mata, namun justru menimbulkan masalah baru.

Faktor Pendukung Lainnya

Selain sinar UV, beberapa faktor lain yang bisa mempercepat munculnya pterygium adalah angin kencang, udara kering, debu, asap kendaraan, dan bahkan paparan bahan kimia tertentu. Semua elemen ini menyebabkan peradangan mikro yang berlangsung terus-menerus dan memicu pertumbuhan abnormal jaringan mata.

Siapa yang Berisiko Terkena Pterygium?

Orang-orang yang sering melakukan aktivitas luar ruangan tanpa perlindungan mata menjadi kelompok yang paling rentan. Nelayan, petani, atlet outdoor, hingga pengendara motor jarak jauh kerap kali mengalami gejala awal pterygium. Hal ini juga sering ditemukan pada masyarakat yang tinggal di daerah tropis atau wilayah yang tingkat pencahayaannya tinggi.

Gejala Awal yang Harus Diwaspadai

Gejala pterygium tidak selalu langsung terasa. Banyak orang tidak menyadari bahwa ada pertumbuhan jaringan pada matanya hingga sudah cukup besar. Pada tahap awal, penderitanya hanya merasa seperti ada debu atau pasir di mata. Mata terasa kering, perih, dan kadang-kadang tampak kemerahan. Jika jaringan terus tumbuh hingga ke tengah kornea, penglihatan akan mulai terganggu.

Apakah Pterygium Berbahaya?

Meski tidak tergolong sebagai penyakit yang mengancam nyawa, pterygium bisa berdampak signifikan pada kualitas hidup. Jika tidak ditangani dengan baik, jaringan ini bisa menyebabkan astigmatisme, yaitu gangguan penglihatan karena perubahan bentuk kornea. Selain itu, secara estetika, pterygium membuat mata terlihat kurang menarik, sehingga menurunkan rasa percaya diri.

Cara Mengobati Pterygium

Perawatan Konservatif

Jika pterygium masih dalam tahap awal, dokter biasanya meresepkan obat tetes mata berupa antiinflamasi ringan atau pelumas mata. Tujuannya adalah untuk mengurangi iritasi dan memperlambat pertumbuhan jaringan.

Tindakan Operasi

Pada kasus yang lebih serius, di mana jaringan sudah mengganggu penglihatan atau menutupi sebagian besar kornea, dokter akan menyarankan operasi pengangkatan pterygium. Prosedur ini di lakukan secara lokal dan cukup cepat. Namun, penting di ketahui bahwa ada risiko pterygium tumbuh kembali setelah operasi, terutama jika faktor penyebabnya tidak di kendalikan.

Bagaimana Cara Mencegah Pterygium?

Pencegahan pterygium bisa di lakukan dengan langkah-langkah sederhana namun konsisten. Salah satunya adalah memakai kacamata hitam yang memiliki perlindungan UV ketika beraktivitas di luar ruangan. Menggunakan topi bertepi lebar juga membantu mengurangi paparan sinar matahari langsung ke mata. Selain itu, menjaga kelembapan mata dengan tetes mata buatan serta menghindari area yang berdebu atau berangin bisa sangat membantu mencegah iritasi kronis.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika kamu mulai menyadari adanya selaput kecil di bagian putih mata yang terasa mengganjal atau membuat mata mudah iritasi, sebaiknya segera periksakan ke dokter spesialis mata. Jangan tunggu hingga penglihatan terganggu karena semakin cepat di diagnosis, semakin mudah juga penanganannya.

Apakah Pterygium Bisa Menyebabkan Buta?

Banyak orang bertanya-tanya apakah pterygium bisa menyebabkan kebutaan. Jawabannya adalah tidak secara langsung, namun pterygium bisa menyebabkan penurunan kualitas penglihatan yang cukup signifikan jika di biarkan berkembang hingga menutupi bagian tengah kornea. Jaringan ini bisa menyebabkan distorsi penglihatan, termasuk astigmatisme, yang membuat pandangan menjadi kabur atau terdistorsi. Pada kasus ekstrem yang tidak di tangani dalam waktu lama, risiko gangguan penglihatan permanen tetap ada, terlebih jika infeksi sekunder atau iritasi berkepanjangan terjadi. Oleh karena itu, jangan pernah menunda untuk memeriksakan kondisi mata meskipun gejala terlihat ringan.

Peran Pemeriksaan Mata Rutin untuk Deteksi Dini

Salah satu langkah penting dalam mencegah komplikasi dari pterygium adalah melakukan pemeriksaan mata secara rutin, terutama bagi mereka yang tergolong berisiko tinggi. Pemeriksaan mata tidak hanya mendeteksi gangguan penglihatan umum seperti rabun jauh atau dekat, tapi juga bisa mengidentifikasi perubahan kecil pada jaringan mata, termasuk tanda-tanda awal pterygium. Semakin dini kondisi ini terdeteksi, semakin besar kemungkinan untuk ditangani tanpa operasi. Pemeriksaan mata idealnya di lakukan minimal satu kali dalam setahun, atau lebih sering jika kamu bekerja di lingkungan yang menuntut paparan sinar matahari dan debu secara intensif.

Jangan Remehkan Gangguan Kecil di Mata

Pterygium adalah salah satu contoh bagaimana paparan lingkungan luar yang tampak biasa ternyata bisa menimbulkan gangguan serius jika terus-menerus terjadi. Pterygium: Selaput Mata yang Tak Boleh Di anggap Remeh, Ini Gejala dan Cara Mengobatinya bukan hanya sekadar judul. Tapi juga pengingat bahwa kesehatan mata perlu di jaga setiap hari. Dengan pengetahuan yang cukup, tindakan pencegahan yang benar, serta kesadaran untuk segera memeriksakan diri, kita bisa menghindari gangguan penglihatan yang tidak perlu terjadi.

Leave a Response